Kamis, 22 Juni 2023

 Perjodohan Yang Gagal


dia adalah seorang gadis, sebut saja namanya Hanifah. Gadis tersebut kita beranjak dewasa. 

Jumat, 19 Februari 2016

Kejahatan Ibu Yang Manis

Kejahatan Ibu Yang Manis
Oleh : Anita Juni Yanti

Ku buka album biru yang sudah berdebu, ku temukan seribu kenangan antara aku dan ibu didalamnya. Ku ingat kembali masa kecil dulu, aku pernah menganggap ibu itu orang yang jahat. Hingga aku mencatat beberapa kejahatan ibu. Kejahatan ibu yang pertama. Setiap adzan ashar berkumandang ibu selalu mencari ku, dengan suara yang khas di telinga, ibu berteriak-teriak memanggil nama ku. “Anitaaaaaa....Pulang udah ashar, waktunya ngaji”. Seperti itulah teriakan ibuku. Aku sudah mendengarnya dari jauh, tapi aku hanya cuek saja terhadap panggilan ibu. Ia pun memanggilku berkali-kali, hingga bosan aku mendengar teriakannya, namun ibu tak pernah bosan memanggil namaku. Ibu langsung menghampiri ku dan memegang tanganku. Ia sempatkan tersenyum kepada ku, kali ini ia tidak teriak lagi, dengan nada yang berbeda, ia memintaku untuk mengaji. “ayooo neng pulang, mandi , berangkat ngaji”. Akhirnya aku meninggalkan teman-teman ku yang masih bermain, aku mengikuti langkah ibu.
Sepanjang perjalanan, aku melihat sosok ibu seperti nenek sihir. Bagiku ibu itu jahat. Teman-temanku masih melanjutkan permainannya, mereka tak pernah dicari ibunya, mereka tak pernah disuruh mengaji, dan ibu mereka biasa saja. Sedangkan aku, pulang telat 5 menit saja, ibu sudah sibuk mencari ku, ibu kenapa kau jahat ?
Setiap aku berangkat mengaji, ibu selalu menebar senyumnya, namun senyum itu tak mengubah sudut pandangku pada ibu, ibu memang terlihat sangat bahagia, ketika aku sudah berjilbab, dan menyandang tas berangkat mengaji. Dengan suara lembut, do’a ibu selalu mengiringi langkahku.”ngaji yang pintar ya neng, semoga menjadi anak yang solehah”. Seperti itulah do’a ibu setiap hari.
Aku teringat kejahatan ibu yang kedua. Ibu selalu memaksa ku menggunakan jilbab, aku merasa ibu itu selalu punya 1000 aturan yang dibuat untuk ku. Setiap keluar rumah, ibu selalu memberikan jilbab untukku. Dengan suara lembutnya, ia berkata ”kamu itu cantik sayang, apalagi kalo memakai jilbab”. Sepeti itulah ibu selalu memberiku jilbab, walaupun ibu tahu, di tengah perjalanan aku pasti membuka jilbabku. Ibu aku hanya merasa iri, ibunya teman-teman ku saja tak ada yang sebawel ibu, mereka tak pernah menggunakan jilbab kecuali ke sekolah, dan ibu mereka tak marah, mereka selalu memakai rok pendek dan ibu mereka tak marah, sedangkan ibu selalu saja meminta dengan lembut “jadilah jembatan surga ya neng”.
Kejahatan ibu yang ketiga. Ibu selalu bilang “ingat, jadi perempuan itu jangan kegenitan sama laki-laki, meskipun itu cuma teman biasa”. Ini adalah salah satu dari 1000 peraturan ibu, larangan terlalu dekat dengan teman lelaki. Bahkan ibu pernah marah, sewaktu teman sekelasku mengejarkan tugas kelompok di rumah, satu kelompok itu ada perempuan dan lelaki. Saat itu teman-temanku sedang bercanda, mereka main pukul-pukulan. Dan ibu memperhatikan kami dari jauh. Setelah tugas selesai dan mereka pulang. Ibu memarahiku “ ibu kan udah bilang, jadi perempuan itu jangan genit”. Dengan kesal aku menjawabnya. “ibu kenapa ngga marahnya kemereka saja ? yang bercanda kan mereka bukan aku”. Sesaat aku menangis dan meninggalkan ibu di ruangan sendiri.
Kejahatan ibu yang keempat. Ibu selalu menarik selimut hangatku di sepertiga malam. Ia selalu berbisik lembut ke telinga ku.”solehah....bangun, Allah merindukanmu”. Kalau ibu berbisiknya lembut, mana mungkin aku bangun. Ibu pun langsung menarik tanganku.”ibu...aku ngantuk”. Teriak ku pada ibu. “ayo bangun sayang”. Ibu terus berusaha membangunkan ku saat itu, hingga akhirnya, walaupun berat aku bangun juga, ibu mengajarkan ku sholat malam dan sholat subuh tepat waktu. Ibu jahat bangunin aku setiap malam, ibu...teman-temanku saja, mereka tak pernah sholat tahajud dan kalau aku tanyakan, mereka sholat subuhnya jam 6 pagi, bahkan ada yang baru sholat ketika sampai di sekolah. Sedangkan ibu, selalu membangunkan ku sebelum ayam berkokok.
Kejahatan ibu yang kelima. Ibu selalu mengajarkanku sederhana. Ia tak pernah memanjakanku dengan kemewahan. Ia selalu mengajarkan ku sikap senantiasa berusaha, meskipun itu hal yang sangat menyebalkan. Setiap aku ingin sesuatu, ibu selalu memikirkan ulang permintaanku, apakah itu perlu atau tidak. Itulah ibu. Ibu yang jahat.
Kini setelah ku meranjak dewasa, aku semakin paham dengan 1000 peraturan ibu. Pertama kali aku masuk SMA, ada test baca Al-Qur’an, dengan tenang aku membacakan ayat-ayat cinta-Nya. Aku bisa membaca Al-Qur’an karena ilmu yang ku dapat dari pengajian. Ketika praktik ibadah, kami di test bacaan sholat dan cara-cara sholat, dengan tenang aku pun melewati tets praktik ibadah tersebut. Ibu aku sangat miris, ketika guru agamaku cerita”dari kurang lebih 300 siswa-siswi yang mendaftar, hanya kurang-lebih 25 orang yang bisa membaca Al-Qur’an dan itu pun masih ada yang terbata-bata, dan belum lagi bacaan sholat mereka masih banyak yang salah”. Tak terasa air mataku menetes mendengar keluhan guru agamaku. Seketika itu aku besyukur, ibu mengajariku mengenal ayat-Nya sejak aku kecil. Ibu membuatku hafal bacaan sholat.
Di tengah perjalanan pulang, aku melihat banyak perempuan yang berboncengan naik motor dengan mesra bersama teman lelakinya. Mereka ada yang gandengan tangan, suap-suapan makan, dan hal lainnya. Namun aku, secara tidak langsung, ada rasa malu luar biasa, ketika aku hanya sekedar bicara kepada teman lelaki. Padahal kita membicarakan persoalan amanah saja. Rasa malu itu tumbuh, sebab dulu ibu mengajariku arti hijab antara lelaki dan perempuan.
Ibu ku jahat, namun kejahatannya sangat manis di masa depan. Berkat kejahatan ibu, aku dipertemukan orang-orang yang soleh dan solehah, mereka yang istiqomah berada di jalan-Nya. Ibu ku jahat dalam kemanisan. Terimakasih ibu, atas kesabaranmu yang luar biasa, Allah menuntunku ke jalan-Nya, berkat do’a dan kasih sayang mu, ku tumbuh menjadi akhwat yang sederhana. Kesabaran seorang ibu dalam mendidik anaknya, akan berbuah manis.
#AnitaHanifah35

#SayangMamahdanPapahSelamanya

Kamis, 10 Desember 2015

Menggapai Mimpi

Menggapai Mimpi

Oleh : Anita Hanifah35
Terkadang aku ragu dengan kemampuan ku sendiri, apakah aku bisa untuk menjadi orang sukses ? Aku tidak tahu kapan aku akan menjadi orang sukses yang aku tahu hanyalah aku pasti akan menjadi orang sukses.


Banyak hal yang ingin ku lakukan untuk menggapai sukses, mimpi itu selalu ku rajut menjadi cerita yang indah, namun terkadang mimpi tak seindah yang ku harapkan. Terkadang aku terjatuh dalam menaiki tangga yang ingin ku lalui, karenanya aku sadar, menggapai mimpi untuk berada di ketinggian terindah itu tidaklah mudah.

Meskipun hari ini aku berada di sisi kegagalan, namun aku yakin, suatu saat nanti aku pasti berhasil, kegagalan hanyalah proses untuk kita menjadi orang yang lebih kuat. Aku percaya, Allah tidak akan menyia-nyiakan hamba_Nya yang selalu berusaha dan berdo’a.

“jangan menyerah atas mimpimu, impian memberimu tujuan hidup. Ingatlah, sukses bukan kunci kebahagian, kebahagianlah kunci sukses”. Dan yang harus ku lakukan adalah mensyukuri nikmat yang Allah berikan.

Kini keyakinan kembali masuk ke dalam hatiku, memberiku semangat untuk terus menggapai mimpi. Sambil tersenyum ku menuliskan mimpi itu di papan mimpi. Aku berharap malaikat ikut meng-aminkan mimpi yang ku rajut. Aku hanyalah manusia biasa, aku hanya bisa berusaha dan Allah yang menentukan.

Masih tentang mimpi-mimpi yang indah, membawa ku pada imajinasi tertinggi. Aku hanya bermain-main di awan malam, yang ku yakini, andai ada angin menerpaku, aku terjatuh bersama bintang-bintang. karena mimpi yang telah menghantarkan ku pada sudut yang tak ku ketahui sebelumnya, mimpi membuatku berani mengambil langkah, kegagalan itu hanya mimpi buruk sebagai penghias, sebelum aku akan dapati mimpi indah. impian itu menghantarkan ku pada satu hal yang tak mungkin tapi bisa menjadi mungkin, jangan pernah takut bermimpi, namun jangan cuma sekedar impian juga. belumlah dikatakan mimpi sebelum kau terbangun dan meraihnya.

Wahai mimpi hantarkan aku pada kenyataan yang sesungguhnya, pertemukan aku pada cahaya-Nya.

#sahabatmemotivasidanmenginspirasi

#Jakarta, 11-Desember-2015.

Rabu, 09 Desember 2015

teropong calon isteri solehah

Mau punya Isteri yang setia seperti  apa ?

Seperti kesetiaan Khadijah kepada Rasulullah ?
Dahulu Rasulullah adalah orang yang tersesat, maka Allah memberikan hidayah melalui Khadijah. Dahulu Rasulullah adalah orang yang miskin, maka melalui Khadijah Allah memberikan kekayaan. Dahulu Rasulullah adalah orang yang lemah, melalui Khadijah Allah memberikan kekuatan, Khadijah adalah orang yang pertama mempercayai Rasulullah disaat orang-orang tidak mempercayainya, Khadijah adalah isteri yang setia dalam keadaan suka dan duka, Kahdijah adalah isteri yang mendukung dakwah Rasulullah
Atau mau punya Isteri yang setia seperti Zainab binti Rasulullah Muhammad
Meskipun suaminya Zainab pada waktu itu masih kafir, sedangkan Zainad sudah masuk islam, adalah Abu Al-Ash bin Rabi’. Pada suatu perang antara kaum muslimin dengan kafir, Abu Al-Ash menjadi tawanan perang, dan saat itu Zainab datang untuk menembus suaminya dengan memberikan kalung yang diberikan Khadijah, Rasulullah melihat tulisan pada kalung tersebut “Zainab Binti Muhammad”. Kemudian Rasulullah memerintahkan untukmelepaskan Abu Al-Ash dan mengembalikan kalung tersebut.
Kesetiaan Zainab pada Abu Al-Ash yang membuat Abu Al-Ash masuk Islam, ketika itu Abu Al-Ash datang ke Madinah dengan membawa barang titipan dagang para kaum Quraisy, pada saat itu Abu Al-Ash tertangkap dan tersita semua barang dagangannya, kemudian Abu Al-Ash datang menemui Zainab untuk meminta perlindungan dan meminta agar barang dagangan tersebut dikembalikan karena barang tersebut adalah barang titipan. Pada saat sholat subuh Zainab menyampaikan permintaan suaminya tersebut. “wahai umat Islam aku telah memberikan perlindungan kepada Abu Al-Ash bin Rabi’. Kemudian Rasulullah keluar masjid dan menemui Zainab, serta menyampaikan bahwa Abu Al-Ash bukan suaminya lagi dalam pandangan Islam. Meski Zainab masih menyintainya dengan malu-malu Zainab berkata”ayah dia menginginkan hartanya yang dirampas pasukan muslim dikembalikan, karena harta tersebut adalah titipan kafir Quraisy kepadanya”. Para sahabat sepakat untuk mengembalikannya, Abu Al-Ash sangat terkesima dengan para muslimin yang dengan ikhlas mengembalikan harta tersebut tanpa kurang satu pun, setelah harta tersebut dikembalikan, Abu Al-Ash kembali lagi ke Madinah dan membaca dua kalimat syahadat, dan Rasulullah memperbaiki hubungan pernikahan Zainab dan Abu Al-Ash. Bersatulah dua insan yang diikat dengan kesetiaan. Sungguh luar biasa kesetiaan Zainab hingga mengembalikan Abu Al-Ash pada Cahaya Allah
Atau mau punya isteri yang setia seperti kesetiaan Rahmah isterinya Nabi Ayyub ?
Pada suatu hari Nabi Ayyub mendapatkan ujian yang luar biasa dari Allah, semua anak-anaknya meninggal dunia, harta bendanya habis dan penyakitnya tak kunjung sembuh dan diusir dari kampung. Namun, isterinya Nabi Ayyub dengan sangat setia menemaninya. Isterinya Nabi Ayyub menjadi tulang punggung keluarga, ia memencari nafkah bahkan menjadi pembantu, namun banyak orang yang tidak menerimanya, kalau mereka tahu isterinya Nabi Ayyub karena mereka takut tertular penyakitnya Nabi Ayyub. Namun isteri beliau tidak kehabisan akal, ia menjual rambutnya tanpa sepengetahuan suaminya, pada suatu hari, kerudung isterinya Nabi Ayyub terbuka, dan betapa terkejutnya Nabi Ayyub ketika melihat rambut isterinya tidak ada. Pada saat itu, isterinya sudah tidak bisa membuat alasan lagi, akhirnya ia menceritakan bahwa rambutnya dijual untuk biaya makan. Nabi Ayyub melihat apa yang dilakukan Rahmah adalah pelanggaran yang harus mendapatkan sangsi, namun pada saat yang sama Nabi Ayyub tahu bahwa yang dilakukannya adalah adalah tanda bakti dan kesetiaan yang tidak bisa diukur dengan apapun. Di tengah ketidakberdayaannya Nabi Ayyub berdo’a kepada Allah untuk diberi kesembuhan, kemudian Nabi Ayyub sembuh seperti sedia kala, Nabi Ayyub mengumpulkan lidi untuk menghukum isterinya. Kesetiaan Rahmah adalah kesetiaan yang luar biasa, senantiasa berada disisi suami dalam keadaan suka maupun duka

Masih banyak lagi cerminan kesetiaan seorang isteri yang dapat dijadikan contoh atau suri tauladan, khususnya untuk para akhwat, calon ibu, dan para ibu. Carilah isteri yang solehah, karena isteri yang solehah menghantarkanmu semakin dekat dengan cinta-Nya, bimbinglah isterimu menjadi isteri solehah, agar mereka tak menjadi fitnah untukmu. Wallahu’alam 

Jumat, 13 November 2015

Motivasi Dakwah

Motivasi Dakwah

oleh : Anita Hanifah35

Serulah (manusia)kepada jalan Tuhan mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantalah mereka dengan jalan yang baik”. (Q.S.An-Nahl : 125).
Menyeru manusia kepada jalan yang baik bukanlah tugas seorang kyai, ulama, ustadz dan tokoh agama lainnya. Namun, menyeru kepada jalan yang baik adalah tugas kita semua. Menyeru kepada kebaikan tidak menunggu kita menjadi sempurna dalam kebaikan, karena tugas besar dalam menyeru kebaikan ini adalah wajib dan tidak memerlukan insan yang sempurna, karena tiada manusia yang terlepas dari dosa, dan tugas kita hanyalah berusaha. Ketika kita mengalami kegagalan, terjatuh, dicela, tidak diterima itu perkara yang wajar. Karena jalan dakwah ini penuh rintangan dan halangan. Namun yakinlah saat rintangan tersebut dapat kita lewati satu persatu, maka manisnya iman akan terasa setelah pahitnya berjuang. Berdakwah hukumnya adalah wajib, mengapa berdakwah hukumnya wajib ?
1        Islam adalah agama dakwah
Islam adalah agama yang bersumber dari Allah SWT dan diturunkan melalui malaikat Jibril kepada nabi dan rasulnya Muhammad SAW. Misi Islam adalah untuk membebaskan manusia dari segala bentuk pengabdian kepada makhluk, kemudian menjadi pengabdi Allah SWT semata.
2        Perumpamaan kalimat yang baik adalah dakwah
3        Dakwah adalah pekerjaan mulia
Hendaklah kamu menjadi orang-orang yang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan al-kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya”. (Q.S.Al-Imran : 79)
Menjadi generasi rabbani adalah generasi yang menyeru manusia kepada tauhid
4        Dakwah adalah jembatan kemenangan.

Secara garis besar dakwah Islam mempunyai tujuh (7) tujuan sebagai berikut :
1.      Mendapatkan ridho Allah dengan memenuhi segala pesyaratannya
2.      Membangun manusia muslim yang memiliki integritas moral, intelektual, serta fisik yang sehat dan kuat
3.      Mewujudkan keluarga teladan yang menghormati norma-norma kemanusiaan dan menghargai akhlak sosial guna melahirkan generasi yang merdeka dan berbudaya
4.      Membina masyarakat menuju kehidupan yang bersih, indah dan berkomitmen untuk menyebarkan nilai-nilai kebajikan serta memerangi dekadensi moral dan perilaku penyimpangan
5.      Ikut menegakan persauan dan kesatuan bangsa dan menempatkannya di atas perbedaan suku, golongan serta agama
6.      Memelihara kemaslahatan islam dan kaum muslimin serta memotivasi mereka untuk memiliki tanggung jawab bagi kedamaian dan kejayaan bangsa
7.      Menyiapkan insan yang cerdas, terampil dan bertakwa
Dengan demikian, masih adakah alasan bagi kita untuk berlari dari dakwah ? masih adakah alasan untuk kita tidak berdakwah ? katakanlah “Tidak ada alasan kabur dari dakwah”. Karena pada hakikatnya bukan dakwah yang membutuhkan kita, namun kita yang membutuhkan dakwah. Semoga dakwah menjadi jalan menuju jannah.

"Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu. Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu. Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu. Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu. Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu." (alm KH. Rahmat Abdullah).

Kamis, 17 September 2015

Cara Mendidk anak



Cara mendidik anak


أَدِّبُوا أَوْلَادَكُمْ عَلَى ثَلَاثٍ خِصَالٍ :حُبِّ نَبِيِّكُمْ وَ حُبِّ أَهْلَ بَيْتِهِ وَ قِرَاءَةِ الْقُرْآنِ فَإِنَّ حَمَلَةَ الْقُرْآنِ فِي ظِلِّ اللهِ يَوْمَ لَا ظِلِّ إِلَّاظِلُّهُ مَعَ أَنْبِيَائِهِ وَ أَصْفِيَائِهِ (رواه الديلمى عن علي)

“Hendaklah kalian mendidik anak-anak kalian dengan 3 perkara : 1. Didiklah dengan kecintaan terhadap Nabi, 2. Didiklah dengan kecintaan terhadap keluarga Nabi, 3. Didiklah untuk membaca al-qur’an. Maka sesungguhnya orang-orang yang menghafal al-qur’an berada di bawah naungan Allah, pada hari yang tidak ada naungan selain naungan Allah bersama para Nabi dan para kekasih Allah”.(رواه الديلمى عن علي)
Dari hadist diatas, dapat kita ambil sebuah hikmah besar, terutama untuk kita para orang tua dan calon orang tua, untuk mengarahkan, mendidik dan membimbing anak-anak kita pada nilai-nilai dan panji-panji agama. Oleh karena itu, kenalilah mereka terhadap tiga hal tersebut yaitu :
1. kenalilah ia kepada Allah dan Rasul-Nya
2. kenalilah ia kepada para keluarga dan sahabat Nabi
3. kenalilah ia kepada ayat Suci Al-Qur’an
Anak adalah amanah, anugerah dan berkah, jika kita mampu mengarahkannya kepada jalan yang benar. Seorang anak yang soleh dan solehah akan menjadi jembatan menuju syurga bagi kedua orang tuanya, dan anak adalah salah satu kunci pintu syurga.
Sebagai orang tua, tentu kita akan sangat bangga apabila anak kita bisa dengan pasih berbicara bahasa Inggris, namun alangkah lebih bangga jika ia mampu membaca al-Qur’an dengan pasih pula.
Sebagai orang tua, tentu kita akan bangga apabila anak kita bisa bernyanyi dengan merdu, namun lebih bangga lagi jika ia membaca al-Qur’an dengan penuh syahdu.
Melihat anak tumbuh remaja, tentu kita sebagai orang tua akan sangat merasa senang, namun lebih senang lagi, jika masa remaja anak kita mengarah kepada hal-hal yang positif
Zaman sekarang adalah tantangan. Ribuan rayuan dan godaan sering kali menghampiri para generasi muda dan mencoba untuk merusaknya. Disinilah peran kita sebagai orang tua, untuk melindungi anak-anak kita dari kehancuran dan kenistaan. Semoga kita semua menjadi orang tua yang amanah. Waallahu a’alam...

#Bandung, 04-September-2015
#AnitaHanifah35


Rabu, 16 September 2015

belajar dari seeokor burung gagak



Belajar dari seeokor burung gagak 


Pada suatu hari ada seekor burung gagak yang hinggap di atas pohon tanpa melakukan sesuatu apapun, kemudian datanglah seekor kelinci yang menghampirinya dan bertanya.
“Hai burung gagak sedang apa kau di atas ranting tersebut?”. Tanya kelenci tersebut kepada burung gagak.
“aku sedang duduk santai aja”. Jawab burung gagak tersebut.
“wah enak sekali jadi kau, apakah aku bisa seperti mu, duduk santai tanpa melakukan apapun?”. Tanya kelinci kepada burung gagak
“Oh tentu, kau pun bisa seperti aku”. Jawab burung gagak tersebut.
Kemudian kelinci pun mencari tempat teduh di bawah pohon dan duduk santai di pohon yang rindang, tanpa melakukan hal apapun.
Singkat cerita, ketika kelinci sedang duduk santai tersebut, tiba-tiba musang datang menghampiri kelinci dan langsung menerkam kelinci tersebut.
Hikmahnya adalah jika kelinci ingin seperti burung gagak yang sedang duduk santai tanpa melakukan apapun, seharunya jangan duduk di tempat yang rendah tapi duduklah di tempat yang tinggi.