Kamis, 10 Desember 2015

Menggapai Mimpi

Menggapai Mimpi

Oleh : Anita Hanifah35
Terkadang aku ragu dengan kemampuan ku sendiri, apakah aku bisa untuk menjadi orang sukses ? Aku tidak tahu kapan aku akan menjadi orang sukses yang aku tahu hanyalah aku pasti akan menjadi orang sukses.


Banyak hal yang ingin ku lakukan untuk menggapai sukses, mimpi itu selalu ku rajut menjadi cerita yang indah, namun terkadang mimpi tak seindah yang ku harapkan. Terkadang aku terjatuh dalam menaiki tangga yang ingin ku lalui, karenanya aku sadar, menggapai mimpi untuk berada di ketinggian terindah itu tidaklah mudah.

Meskipun hari ini aku berada di sisi kegagalan, namun aku yakin, suatu saat nanti aku pasti berhasil, kegagalan hanyalah proses untuk kita menjadi orang yang lebih kuat. Aku percaya, Allah tidak akan menyia-nyiakan hamba_Nya yang selalu berusaha dan berdo’a.

“jangan menyerah atas mimpimu, impian memberimu tujuan hidup. Ingatlah, sukses bukan kunci kebahagian, kebahagianlah kunci sukses”. Dan yang harus ku lakukan adalah mensyukuri nikmat yang Allah berikan.

Kini keyakinan kembali masuk ke dalam hatiku, memberiku semangat untuk terus menggapai mimpi. Sambil tersenyum ku menuliskan mimpi itu di papan mimpi. Aku berharap malaikat ikut meng-aminkan mimpi yang ku rajut. Aku hanyalah manusia biasa, aku hanya bisa berusaha dan Allah yang menentukan.

Masih tentang mimpi-mimpi yang indah, membawa ku pada imajinasi tertinggi. Aku hanya bermain-main di awan malam, yang ku yakini, andai ada angin menerpaku, aku terjatuh bersama bintang-bintang. karena mimpi yang telah menghantarkan ku pada sudut yang tak ku ketahui sebelumnya, mimpi membuatku berani mengambil langkah, kegagalan itu hanya mimpi buruk sebagai penghias, sebelum aku akan dapati mimpi indah. impian itu menghantarkan ku pada satu hal yang tak mungkin tapi bisa menjadi mungkin, jangan pernah takut bermimpi, namun jangan cuma sekedar impian juga. belumlah dikatakan mimpi sebelum kau terbangun dan meraihnya.

Wahai mimpi hantarkan aku pada kenyataan yang sesungguhnya, pertemukan aku pada cahaya-Nya.

#sahabatmemotivasidanmenginspirasi

#Jakarta, 11-Desember-2015.

Rabu, 09 Desember 2015

teropong calon isteri solehah

Mau punya Isteri yang setia seperti  apa ?

Seperti kesetiaan Khadijah kepada Rasulullah ?
Dahulu Rasulullah adalah orang yang tersesat, maka Allah memberikan hidayah melalui Khadijah. Dahulu Rasulullah adalah orang yang miskin, maka melalui Khadijah Allah memberikan kekayaan. Dahulu Rasulullah adalah orang yang lemah, melalui Khadijah Allah memberikan kekuatan, Khadijah adalah orang yang pertama mempercayai Rasulullah disaat orang-orang tidak mempercayainya, Khadijah adalah isteri yang setia dalam keadaan suka dan duka, Kahdijah adalah isteri yang mendukung dakwah Rasulullah
Atau mau punya Isteri yang setia seperti Zainab binti Rasulullah Muhammad
Meskipun suaminya Zainab pada waktu itu masih kafir, sedangkan Zainad sudah masuk islam, adalah Abu Al-Ash bin Rabi’. Pada suatu perang antara kaum muslimin dengan kafir, Abu Al-Ash menjadi tawanan perang, dan saat itu Zainab datang untuk menembus suaminya dengan memberikan kalung yang diberikan Khadijah, Rasulullah melihat tulisan pada kalung tersebut “Zainab Binti Muhammad”. Kemudian Rasulullah memerintahkan untukmelepaskan Abu Al-Ash dan mengembalikan kalung tersebut.
Kesetiaan Zainab pada Abu Al-Ash yang membuat Abu Al-Ash masuk Islam, ketika itu Abu Al-Ash datang ke Madinah dengan membawa barang titipan dagang para kaum Quraisy, pada saat itu Abu Al-Ash tertangkap dan tersita semua barang dagangannya, kemudian Abu Al-Ash datang menemui Zainab untuk meminta perlindungan dan meminta agar barang dagangan tersebut dikembalikan karena barang tersebut adalah barang titipan. Pada saat sholat subuh Zainab menyampaikan permintaan suaminya tersebut. “wahai umat Islam aku telah memberikan perlindungan kepada Abu Al-Ash bin Rabi’. Kemudian Rasulullah keluar masjid dan menemui Zainab, serta menyampaikan bahwa Abu Al-Ash bukan suaminya lagi dalam pandangan Islam. Meski Zainab masih menyintainya dengan malu-malu Zainab berkata”ayah dia menginginkan hartanya yang dirampas pasukan muslim dikembalikan, karena harta tersebut adalah titipan kafir Quraisy kepadanya”. Para sahabat sepakat untuk mengembalikannya, Abu Al-Ash sangat terkesima dengan para muslimin yang dengan ikhlas mengembalikan harta tersebut tanpa kurang satu pun, setelah harta tersebut dikembalikan, Abu Al-Ash kembali lagi ke Madinah dan membaca dua kalimat syahadat, dan Rasulullah memperbaiki hubungan pernikahan Zainab dan Abu Al-Ash. Bersatulah dua insan yang diikat dengan kesetiaan. Sungguh luar biasa kesetiaan Zainab hingga mengembalikan Abu Al-Ash pada Cahaya Allah
Atau mau punya isteri yang setia seperti kesetiaan Rahmah isterinya Nabi Ayyub ?
Pada suatu hari Nabi Ayyub mendapatkan ujian yang luar biasa dari Allah, semua anak-anaknya meninggal dunia, harta bendanya habis dan penyakitnya tak kunjung sembuh dan diusir dari kampung. Namun, isterinya Nabi Ayyub dengan sangat setia menemaninya. Isterinya Nabi Ayyub menjadi tulang punggung keluarga, ia memencari nafkah bahkan menjadi pembantu, namun banyak orang yang tidak menerimanya, kalau mereka tahu isterinya Nabi Ayyub karena mereka takut tertular penyakitnya Nabi Ayyub. Namun isteri beliau tidak kehabisan akal, ia menjual rambutnya tanpa sepengetahuan suaminya, pada suatu hari, kerudung isterinya Nabi Ayyub terbuka, dan betapa terkejutnya Nabi Ayyub ketika melihat rambut isterinya tidak ada. Pada saat itu, isterinya sudah tidak bisa membuat alasan lagi, akhirnya ia menceritakan bahwa rambutnya dijual untuk biaya makan. Nabi Ayyub melihat apa yang dilakukan Rahmah adalah pelanggaran yang harus mendapatkan sangsi, namun pada saat yang sama Nabi Ayyub tahu bahwa yang dilakukannya adalah adalah tanda bakti dan kesetiaan yang tidak bisa diukur dengan apapun. Di tengah ketidakberdayaannya Nabi Ayyub berdo’a kepada Allah untuk diberi kesembuhan, kemudian Nabi Ayyub sembuh seperti sedia kala, Nabi Ayyub mengumpulkan lidi untuk menghukum isterinya. Kesetiaan Rahmah adalah kesetiaan yang luar biasa, senantiasa berada disisi suami dalam keadaan suka maupun duka

Masih banyak lagi cerminan kesetiaan seorang isteri yang dapat dijadikan contoh atau suri tauladan, khususnya untuk para akhwat, calon ibu, dan para ibu. Carilah isteri yang solehah, karena isteri yang solehah menghantarkanmu semakin dekat dengan cinta-Nya, bimbinglah isterimu menjadi isteri solehah, agar mereka tak menjadi fitnah untukmu. Wallahu’alam